NOTE TO SELF: LANJUT KE DIET YANG BENAR YUK!
Agustus 2019.
Sesuai janji di postingan yang ini, aku akan update hasil diet selama 3 bulan terakhir. Targetku adalah turun 4kg dan ternyata aku berhasil turun 3,2kg. Tidak sesuai target memang tapi aku bersyukur sekali ternyata aku berhasil. Sebelumnya aku cerita bahwa berat badanku lama sekali stuck dan sangat mudah naik, jadi ketika berhasil turun adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Uwuwu~
Hanya 3kg tapi pengaruhnya lumayan besar lho, celana dan baju yang sebelumnya sesak terasa lebih nyaman saat dipakai, naik tangga juga nggak sengos-ngosan sebelumnya, dan tidak sedikit yang bilang "kurusan ya sekarang" waktu ketemu. Well, yang terakhir memang kadang bikin nggak nyaman untuk diomongin, tentang "gemukan ya sekarang" dan "kurusan ya sekarang" tapi aku mau kasih contoh ternyata seterlihat itu efeknya meski hanya 3kg dan syukurlah penurunannya merata di seluruh bagian tubuh.
Lalu apa yang sebenernya aku lakukan sampai bisa turun berat badan? Sebenernya tidak ada yang spesial, aku hanya melakukan 2 hal ini tapi rutin. Yang pertama, aku berhenti makan apapun di atas jam 7 malam, aku juga nggak banyak mengubah jenis makananku supaya badan ini tidak terlalu kaget dengan perubahan drastis. Sebelumnya aku bisa tidur lewat jam 12 malam dan sekarang berusaha tidur maksimal jam 11 malam, jadi bisa dibilang tidak konsumsi apapun yang berkalori 4 jam sebelum tidur. Untuk kalian semua baik yang sedang diet atau tidak, aku sarankan untuk tidur tidak terlalu larut sehingga tidur tercukupi dan bangun pagi bisa dalam kondisi prima, tidur kurang juga tidak baik bagi metabolisme tubuh kita lho. Yang kedua, kalori defisit. Aku hitung kalori minimal yang tubuhku butuhkan setiap harinya, kalo kalian nggak tau bisa kok pakai kalkulator kalori yang sudah banyak ada di internet. Gambar dibawah ini adalah hasil kebutuhan kaloriku dengan kondisi tinggi 163cm, berat badan 68kg dan usia 27thn. Aku tidak terlalu paham besar kalori makanan yang biasanya aku konsumsi, jadi aku pakai ilmu kira-kira aja. Kadang iseng juga cari tahu kalori makanan di internet dan jadi suka lihat perhitungan kalori di kemasan makanan. Aku belum coba aplikasi untuk mencatat kalori harian sih, aku cuma perhitungan kasar aja, pokoknya kalo sudah sekitar 1500-1600 kalori aku akan berhenti makan.
Cheating day? Oh jelas ada dong! Sebagai yang gemar makan pasti butuh cheating day, nasi padang masih enak brooooooo (nggak usah tanya berapa kalorinya), yang penting itu tidak berlebihan atau malah jadi lebih sering daripada makan benernya. Seminggu sekali cukup lah dan porsinya juga nggak ngawur. Mungkin karena sudah terbisa kalori defisit, lambung jadi tidak sebesar dulu, makan sudah tidak sebanyak dulu dan badan langsung kasih "sinyal" untuk berhenti makan saat sudah penuh. Sayangnya, yang ini bener-bener sangat disayangkan, aku melakukannya tanpa olahraga. Dengan olahraga pasti tubuh ini akan lebih sehat dan tidak hanya mengurangi lemak tubuh aja tapi masa otot juga bisa bertambah. Aku sadar olahraga itu penting dan investasi besar untuk tubuh, hanya saja aku masih bergulat dengan kemalasan, fiuh. Harus secepatnya diubah ini rasa malasnya.
Aku tidak menyarankan kalian untuk melakukan diet yang sama, toh aku juga nggak bener-bener amat haha, aku hanya mencoba cerita pengalamanku. Tapi yang bisa aku sarankan adalah kita harus terus belajar banyak hal tentang tubuh kita sendiri, lebih peka terhadap "sinyal" apapun yang tubuh kita berikan dan jangan pernah push tubuh kita dengan berlebihan. Kalo kita cinta tubuh kita, kita akan cari tau dan melakukan hal yang terbaik untuknya.
Sesuai janji di postingan yang ini, aku akan update hasil diet selama 3 bulan terakhir. Targetku adalah turun 4kg dan ternyata aku berhasil turun 3,2kg. Tidak sesuai target memang tapi aku bersyukur sekali ternyata aku berhasil. Sebelumnya aku cerita bahwa berat badanku lama sekali stuck dan sangat mudah naik, jadi ketika berhasil turun adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Uwuwu~
Hanya 3kg tapi pengaruhnya lumayan besar lho, celana dan baju yang sebelumnya sesak terasa lebih nyaman saat dipakai, naik tangga juga nggak sengos-ngosan sebelumnya, dan tidak sedikit yang bilang "kurusan ya sekarang" waktu ketemu. Well, yang terakhir memang kadang bikin nggak nyaman untuk diomongin, tentang "gemukan ya sekarang" dan "kurusan ya sekarang" tapi aku mau kasih contoh ternyata seterlihat itu efeknya meski hanya 3kg dan syukurlah penurunannya merata di seluruh bagian tubuh.
Lalu apa yang sebenernya aku lakukan sampai bisa turun berat badan? Sebenernya tidak ada yang spesial, aku hanya melakukan 2 hal ini tapi rutin. Yang pertama, aku berhenti makan apapun di atas jam 7 malam, aku juga nggak banyak mengubah jenis makananku supaya badan ini tidak terlalu kaget dengan perubahan drastis. Sebelumnya aku bisa tidur lewat jam 12 malam dan sekarang berusaha tidur maksimal jam 11 malam, jadi bisa dibilang tidak konsumsi apapun yang berkalori 4 jam sebelum tidur. Untuk kalian semua baik yang sedang diet atau tidak, aku sarankan untuk tidur tidak terlalu larut sehingga tidur tercukupi dan bangun pagi bisa dalam kondisi prima, tidur kurang juga tidak baik bagi metabolisme tubuh kita lho. Yang kedua, kalori defisit. Aku hitung kalori minimal yang tubuhku butuhkan setiap harinya, kalo kalian nggak tau bisa kok pakai kalkulator kalori yang sudah banyak ada di internet. Gambar dibawah ini adalah hasil kebutuhan kaloriku dengan kondisi tinggi 163cm, berat badan 68kg dan usia 27thn. Aku tidak terlalu paham besar kalori makanan yang biasanya aku konsumsi, jadi aku pakai ilmu kira-kira aja. Kadang iseng juga cari tahu kalori makanan di internet dan jadi suka lihat perhitungan kalori di kemasan makanan. Aku belum coba aplikasi untuk mencatat kalori harian sih, aku cuma perhitungan kasar aja, pokoknya kalo sudah sekitar 1500-1600 kalori aku akan berhenti makan.
Cheating day? Oh jelas ada dong! Sebagai yang gemar makan pasti butuh cheating day, nasi padang masih enak brooooooo (nggak usah tanya berapa kalorinya), yang penting itu tidak berlebihan atau malah jadi lebih sering daripada makan benernya. Seminggu sekali cukup lah dan porsinya juga nggak ngawur. Mungkin karena sudah terbisa kalori defisit, lambung jadi tidak sebesar dulu, makan sudah tidak sebanyak dulu dan badan langsung kasih "sinyal" untuk berhenti makan saat sudah penuh. Sayangnya, yang ini bener-bener sangat disayangkan, aku melakukannya tanpa olahraga. Dengan olahraga pasti tubuh ini akan lebih sehat dan tidak hanya mengurangi lemak tubuh aja tapi masa otot juga bisa bertambah. Aku sadar olahraga itu penting dan investasi besar untuk tubuh, hanya saja aku masih bergulat dengan kemalasan, fiuh. Harus secepatnya diubah ini rasa malasnya.
Aku tidak menyarankan kalian untuk melakukan diet yang sama, toh aku juga nggak bener-bener amat haha, aku hanya mencoba cerita pengalamanku. Tapi yang bisa aku sarankan adalah kita harus terus belajar banyak hal tentang tubuh kita sendiri, lebih peka terhadap "sinyal" apapun yang tubuh kita berikan dan jangan pernah push tubuh kita dengan berlebihan. Kalo kita cinta tubuh kita, kita akan cari tau dan melakukan hal yang terbaik untuknya.
Salam,
Mayuko.
Comments
Post a Comment