KERITING DILURUSIN, LURUS DIKERITINGIN
Seberapa sering kalian ganti gaya rambut? Atau malah jarang
ganti gaya rambut? Aku dulu suka mengubah
bentuk rambut yang awalnya keriting dilurusin, pas sudah lurus eh malah dikeriting gantung, namanya juga wanita yaaa..
Kata mama, dulu waktu lahir rambutku lurus tapi diameter rambutnya tipis banget,
warnanya kecoklatan dan lama tumbuhnya. Bahkan sampai umur hampir 2 tahun
rambut tidak kunjung memanjang. Beberapa orang menyarankan untuk pakai kemiri supaya rambutku bisa tumbuh lebat.
Setelah beberapa kali pemakaian rambut beneran mulai tumbuh dan hitam pekat, wow it’s
works! Semakin panjang kemudian semakin panjang dan semakin panjang lalu
semakin keriting. Wait, WHAT?! Iya, rambut yang tumbuh jadi keriting. Sejak
pertumbuhan rambut sudah mulai normal, pemakaian kemiri dihentikan. Mama juga sempat merasa aneh kenapa rambutku
jadi keriting tapi nggak diambil pusing, yang penting anaknya punya rambut.
![]() |
Family... Family... (Hayo inget lagunya gak? :p) |
![]() |
Sering pakai topi, karena rambutnya tipis |
Selama masa anak-anak rambutku nggak pernah panjang, selalu minta potong pendek atau model laki sekalian supaya simple, lagian suhu di Surabaya kan panasnya ampun-ampun.
![]() |
Umur 3 tahun, rambut sudah mulai tebal dan kelihatan keriting. |
![]() |
Aku inget sebelum foto rambut disisir terus-terusan supaya rapi, umur 9 tahun. Coba lihat rambut adekku, lurus banget.. |
Beranjak remaja dan melihat kawan-kawanku nan cantik jelita semua berambut
panjang, aku jadi kepingin manjangin rambut juga. Maklum di usia awal
belasan tahun dan tidak punya pengalaman rambut panjang keriting membuat aku
sempat stress. Di model apapun rambutku nggak seperti yang lain, namanya juga
abege yaa jadi suka bandingin dengan yang lain gitu deh. Sampai muncullah tren baru
yang sungguh fantastis dan heboh di kalangan seluruh umat manusia di muka bumi
ini, REBONDING! Masih awal-awal disebutnya rebonding tuh, waktu itu kelas 2
SMP usia 13 tahun pertama kali rebonding. Wah hasilnya sih sangat
memuaskan, rambut jadi lebih mudah diatur dan rapi. Sejak saat itu aku rutin
meluruskan rambutku setiap 7-8 bulan sekali sampai usia 23 tahun. Sudah nggak
kehitung berapa kali rambutku harus bertemu zat kimia itu selama 10 tahun
*pukpuk rambut*.
Singkat cerita tahun 2015 aku sudah mulai galau mau lanjut smoothing atau biarin kembali seperti semula. Ternyata imanku kurang kuat dan Oktober 2015 aku memutuskan meluruskan rambut lagi. Setelah rambut mulai tumbuh aku kembali dipertemukan dengan kegalauan yang sama. Salah satu alasan yang membuatku ingin meninggalkan dunia per-smoothing-an adalah pikiran tentang mau sampai kapan memangnya ini akan berakhir. Apakah aku masih bisa menyempatkan waktu untuk meluruskan rambut ketika sudah menikah nanti, ketika hamil, ketika merawat anak yang entah nanti kondisinya bagaimana. Seperti yang kalian tahu efek dari zat kimia sangat tidak baik bagi rambut kita, satu persatu masalah rambut akan kalian alami. Bukannya mau menakuti tapi itu yang memang terjadi, sehingga membuat kita harus extra merawat rambut, dengan kata lain biaya yang dibutuhkan makin banyak dan waktu perawatan jadi semakin lama. Lagian kenapa harus merawat rambut nunggu rusak dulu ye kan?
Aku semakin yakin untuk berhenti ketergantungan obat kimia itu setelah membaca sebuah tulisan di blognya Agnes Oryza yang sebelumnya pernah aku cerita disini. Juli 2016, tepat 8 bulan setelah smoothing terakhir aku membaca tulisan itu dan aku putuskan untuk bertemu lagi dengan rambut asliku. Welcome home, kriwil! Satu tahun setelahnya adalah waktu yang terberat karena rambut setengah keriting dan setengahnya lagi lurus. Sangat tidak nyaman dan tidak enak dipandang, semua yang pernah smoothing dan berhenti pasti pernah ngrasain. Masa-masa itu aku lewati dengan banyak menguncir rambut tidak peduli kemanapun aku pergi.
Singkat cerita tahun 2015 aku sudah mulai galau mau lanjut smoothing atau biarin kembali seperti semula. Ternyata imanku kurang kuat dan Oktober 2015 aku memutuskan meluruskan rambut lagi. Setelah rambut mulai tumbuh aku kembali dipertemukan dengan kegalauan yang sama. Salah satu alasan yang membuatku ingin meninggalkan dunia per-smoothing-an adalah pikiran tentang mau sampai kapan memangnya ini akan berakhir. Apakah aku masih bisa menyempatkan waktu untuk meluruskan rambut ketika sudah menikah nanti, ketika hamil, ketika merawat anak yang entah nanti kondisinya bagaimana. Seperti yang kalian tahu efek dari zat kimia sangat tidak baik bagi rambut kita, satu persatu masalah rambut akan kalian alami. Bukannya mau menakuti tapi itu yang memang terjadi, sehingga membuat kita harus extra merawat rambut, dengan kata lain biaya yang dibutuhkan makin banyak dan waktu perawatan jadi semakin lama. Lagian kenapa harus merawat rambut nunggu rusak dulu ye kan?
![]() |
Oktober 2015. H+1 setelah smoothing. |
Aku semakin yakin untuk berhenti ketergantungan obat kimia itu setelah membaca sebuah tulisan di blognya Agnes Oryza yang sebelumnya pernah aku cerita disini. Juli 2016, tepat 8 bulan setelah smoothing terakhir aku membaca tulisan itu dan aku putuskan untuk bertemu lagi dengan rambut asliku. Welcome home, kriwil! Satu tahun setelahnya adalah waktu yang terberat karena rambut setengah keriting dan setengahnya lagi lurus. Sangat tidak nyaman dan tidak enak dipandang, semua yang pernah smoothing dan berhenti pasti pernah ngrasain. Masa-masa itu aku lewati dengan banyak menguncir rambut tidak peduli kemanapun aku pergi.
Mungkin aku memang belum ahli tentang rambut, tapi
akan tetap belajar dan nggak berhenti explore supaya rambut ini tetap sehat dan
nyaman dalam segala macam kondisi. Semua itu bisa dimulai dengan bersyukur
dengan kondisi yang ada, dengan begitu kita akan lebih percaya diri dan akan
berusaha semaksimal mungkin untuk merawatnya. Buat yang sedang galau dengan
kondisi rambut kalian, coba cari info sebanyak-banyaknya, baca dan dengar
cerita dari orang yang pernah punya pengalaman yang sama, ada banyak sumber
yang bisa membantu kalian kok. Ingat, rambut adalah mahkota kalian jadi harus dirawat yaa..
Salam,
Mayuko.
Comments
Post a Comment